Risalah Kabupaten Blora
Kabupaten Blora, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Blora, sekitar 127 km sebelah timur Semarang. Berada di bagian timur Jawa Tengah, Kabupaten Blora berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur.Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati di utara, Kabupaten Tuban dan Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur di sebelah timur, Kabupaten Ngawi Jawa Timur di selatan, serta Kabupaten Grobogan di barat.
Kondisi Wilayah
Letak Geografis : Diantara 111°016'338'' bujur timur dan 6° lintang selatan. Luas wilayah : 1.821,59 km2. Susunan tanah 56% gromosal, 39% mediteran dan 5% aluvial. Luas Lahan : 46.186,9906 Ha, Penggunaan Lahan terbagi atas Sawah tadah : 2878,2380 Ha, Sawah irigasi teknis : 4114,0000 Ha, Sawah irigasi sederhana : 7449,0000 Ha, Sawah irigasi desa (non Pu) : 1640,000 Ha, Sawah irigasi setangah teknis : 967.0000 Ha, Tegalan (ladang) : 26315,3338 Ha, Pekarangan seluas : 6705,1598 Ha, Hutan : 89.000 Ha, Lain - lain (waduk, kuburan, lapangan, dll) : 2373,3415 Ha.
Geografi
Wilayah Kabupaten Blora terdiri atas dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 20-280 meter dpl. Bagian utara merupakan kawasan perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian selatan juga berupa perbukitan kapur yang merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng, yang membentang dari timur Semarang hingga Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Ibukota kabupaten Blora sendiri terletak di cekungan Pegunungan Kapur Utara. Separuh dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan hutan, terutama di bagian utara, timur, dan selatan. Dataran rendah di bagian tengah umumnya merupakan areal sawah.Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora merupakan daerah krisis air baik untuk air minum maupun untuk irigasi pada musim kemarau, terutama di daerah pegunungan kapur. Sementara pada musim penghujan, rawan banjir longsor di sejumlah kawasan Kali Lusi merupakan sungai terbesar di Kabupaten Blora, bermata air di Pegunungan Kapur Utara Rembang, mengalir ke arah timur yang akhirnya bergabung dengan Kali Serang.
Pembagian Administrasi
Kabupaten Blora terdiri atas 16 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Blora, Blora
Di samping Blora, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalahCepu, Ngawen dan Randublatung.
Penduduk
Berdasarkan hasil registrasi penduduk pada akhir tahun 2001, penduduk Kabupaten Blora tercatat sebanyak 829.565 jiwa, perempuan sebanyak 419.771 jiwa dan laki-laki sebanyak 409.794 jiwa dengan sex ratio sebesar 97,62.
Kecamatan Blora memiliki penduduk terbanyak 87.131 sedangkan Bogorejo memiliki penduduk paling sedikit23.693.Kecamatan Jiken memiliki sex ratio tertinggi 101,40 sedangkan Todanan memiliki sex ratio terkecil 92,64.Penduduk Kabupaten Blora pada umumnya berumur antara 5 hingga 9 tahun (990.684 jiwa) sedangkan yang berumur 75 tahun ke atas jumlahnya paling kecil, artinya penduduk blora relatif merupakan penduduk muda. Kondisi ini lebih ditegaskan dengan pengelompokan umur penduduk dewasa dan anak-anak, dimana penduduk dewasa berjumlah 235.267 jiwa dan penduduk anak-anak berjumlah 580.960 jiwa. Dalam satu dasawarsa terakhir tingkat pertumbuhan penduduk adalah sekitar 0,97 persen pertahun dalam satu dasa warsa terakhir. Tingkat kelahiran per 1.000 penduduk (CBR) di Kabupaten Blora sebesar 6,37, dengan CBR tertinggi di Kecamatan Jati (11,2) dan terendah di Kecamatan Kradenan (2,64). Tingkat kematian per !.000 penduduk (CDR) di Kabupaten Blora sebesar 4,61, dengan CDR tertinggi di Kecamatan Tunjungan 6,41 dan terendah di Kecamatan Ngawen 2,23. Kepadatan penduduk Kabupaten Blora sebesar 448 jiwa/km2, jadi di bawah tingkat kepadatan penduduk Propinsi Jawa Tengah (919 jiwa/km2), Kecamatan Cepu memiliki tingakat kepadatan tertinggi 1.492 jiwa/km2 dan Kecamatan Jiken memiliki tingkat kepadatan terendah sebesar 211 jiwa/km2.
Sektor pertanian masih menjadi gantungan hidup utama penduduk. Berdasarkan hasil SUSENAS terdapat sebanyak 282.408 jiwa atau 73,58 persen penduduk yang berusaha di sektor ini dan hanya sebagian kecil saja penduduk yang bermata pencaharian di sektor lain misalnya listrik, gas dan air minum yaitu 952 jiwa atau 0,51 persen.
Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumberdaya yang sangat di butuhkan untuk membangun wilayah. Permintaan tenaga kerja di catat sebanyak 3.492. Penawaran tertinggi didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan setingkat SLTA sedangkan permintaan terendah didominasi untuk tenaga kerja berpendidikan SD.
Perekonomian
Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Blora. Pada sub-sektor kehutanan, Blora adalah salah satu daerah utama penghasil kayu jati berkualitas tinggi di Pulau Jawa.
Daerah Cepu sejak lama dikenal sebagai daerah tambang minyak bumi , yang dieksploitasi sejak era Hindia Belanda. Blora mendapat sorotan nasional ketika di kawasan Blok Cepu ditemukan cadangan minyak bumi sebanyak 250 juta barel. Bulan Maret 2006 Exxon Mobil Indonesia ditunjuk sebagai pengelola tambang tersebut.
Hotel dan Pariwisata.
Jenis pariwisata yang ada di Kabupaten Blora yang terbanyak adalah pariwisata alam. Dinas Pariwisata mencatat 27 buah objek wisata dimana 17 diantaranya merupakan gua, selain itu terdapat sebuah objek pariwisata yang cukup menarik, namun kurang diminati wisatawan domestik yaitu Loco Tour yang berada di tengah hutan wilayah KPH Cepu. Jumlah pengunjung untuk semua objek tersebut sebanyak 59 ribu orang.
Hotel merupakan salah satu sarana bagi wisatawan pendatang yang ingin menginap. Hotel yang ada di Blora berjumlah 18 buah satu diantaranya merupakan hotel berbintang, dengan jumlah kamar 372 buah dan tempat tidur sebanyak 667 buah.
Rupa-rupa
• Makanan khas Blora adalah: sate blora, lontong tahu, limun kawis, serabi, dan moho.
• Kesenian khas Blora adalah: Barongan, dan Tayub.
• Tokoh terkenal asal Blora adalah: Pramudya Ananta Toer, Aryo Penangsang, dan Mpu Baradha.
26 February 2007
Kabupatenku Blora
di tulis oleh Cah Blora at 8:54 PM
Labels: Kabupatenku Blora
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment